Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan merupakan
terjemahan dari istilah “guidance” yang berarti bimbingan dan “Counseling” yang
berarti penyuluhan (Walgito, 1995 : 1). Sesuai dengan istilahnyam, maka
bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai suatu bantuan atau pertolongan,
namun tidak setiap bantuan atau pertolongan dapat diartikan sebagaiu bimbingan.
Bentuk bimbingan yang dimaksud membutuhkan syarat-syarat tertentu. Untuk dapat
memperoleh pengertian yang lebih jelas di bawah ini penulis akan mengemukakan
beberapa pengertian dari beberapa ahli sebagai berikut : Menurut Smith
(1999:94) mengatakan bahwa “bimbingan adalah proses layanan yang diberikan
kepada individu guna membantu mereka memperolaeh pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interpretasi
yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan baik”. Adapun maksud bimbingan
di atas adalah suatu proses pemberian layanan dan bimbingan sehingga mereka
mempu membuat pilihan dan rencana dalam arti mampu membuat dan menentukan
kebijakan,arah dan tujuan hidup mereka dan merefeksikannya dalam bentuk
tindakan atau perbuatan dalam kehidupan sehari-hari mampu menyesuaikan diri
dengan linkungannya secara efektif. Sedangkan menurut Surya (1995:2) mengatakan
bahwa bimbingan adalah “Proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis, dari konselor kepada klien sehingga tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, dan penerimaam diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam
mencapai tingkat perkembangan yang optimal”. Jadi bantuan yang diberikan
hendaknya dilakukan secara terus menerus sebab proses pendidikan pada manusia
berlangsung seumur hidup. Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa
bimbingan adalah proses pemberian bantuan (arahan) yang diberiakn oleh konselor
kepada kliennya baik secara individu maupun secara kelompok baik anak-anak,
remaja dan orang dewasa dan dilakukan secara sadar, terencana dan sistimatis
sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan dirinya dan mandiri, memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dan bisa memilih keputusan dalam menentukan arah
dan tujuan hidupnya, memahami dan mengenal dirinya serta mampu beradaptasi
dengan lingkungan hidupnya secara baik berdasarkan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Sedangkan pengertian penyuluhan berasal dari bahasa Inggris yaitu
counseling yang berarti perkembangan, pemberian nasehat, penyuluhan penerangan
atau informal (Abu Ahmadi, 1991 : 21). Menurut Jones (2001:20) Mengatakan bahwa
penyuluhan adalah “membicarakan masalah orang lain dan biasanya orang yang
diajak bicara memiliki pengalaman, pemgertian dan kemampuan yang tidak dimiliki
orang yang ingin membicarakan permasalahannya dengan oranglain yang sedang
dihadapinnya”. Sedangkan menurut James F. Adams dalam Jumhur (1986 : 29) bahwa
penyuluhan adalah penilaian timbal balik antara 2 individu dimana yang seorang
membantu yang lain supaya ia dapat lebih baik memahami dirinya itu dan pada
waktu yang akan datang. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
penyuluhan adalah merupakan suatu aktifitas wawancara yang dilakukan oleh
seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah dalam rangka
untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan
bantuan kepada mereka, sehingga pada akhirnya bermuara pada teratasi masalah
yang dihadapi oleh klien dan dapat beradaptasi dengan baik dan efektif dengan
lingkungan hidupnya. Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan Secara umum tujuan
bimbingan dan penyuluhan keseluruhan program pendidikan disekolah adalah untuk
membantu peserta didik untuk mencapai tahap perkembangan yang optimal baik
secara akademis, psikologis, maupun sosial. (Rohani, 199:4). Sedangkan menurut
Anur Rahim (2001:35) mengatakan bahwa tujuan bimbingan dan penyuluhan secara
garis besar adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia
seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirant. Secara akademis
bimbingan dan penyuluhan bertujuan agar peserta didik memperolerh kesesuaian
dan keseimbangan (keproposionalan) antara kemampuan akdemis denga jurusan atau
program studi yang dipilihnya sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai.
Sedangkan secara psikologis bimbingan dan penyuluhan bertujuan agar peserta
didik mencapai tahap perkembangan yang di tandai dengan sikap adannya
kematangan dan kemandirian baik dalam siakap, mengambil keputusan maupun dalam
menentukan arah dan tujuan hidupnya. Demikian pula secara sosial bimbingan dan
penyuluhan bertujuan agar peserta didik dapat menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan lingkungannya dan memiliki keterampilan hidup (life skill)
yang memadai. Sehingga tercapai kemandirian dan kesejahteraan hidup pribadi
baik lahir maupun batin. Secara operasional tujuan layanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah adalah sebagai berikut : * Membantu perkembangan individu.
* Mencegah munculnya masalah siswa. * Membantu mengatasi masalah siswa,
memperbaiki diri dari gangguan psikologis (Tantowi 1995:39). Dari beberapa
uraian di atas dapt dipahami bahwa tujuan bimbingan dan penyuluhan untuk
membantu kelangsungan perkembangan individu (siswa) dan mencegah timbulnya
masalah yang menghambat perkembangan siswa. Selain itu juga untuk memperbaiki
kebiasaan buruk serta sifat tidak terpuji pada diri anak didik. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tujuan bimbingan dan penyuluhan pada intinya adalah lebih
dititik beratkan pada bantuan psikologis dengan tujuan untuk memperbaiki dan
membenarkan kebiasaan atau prilaku yang tidak terpuji dalam mewujudkan
kebahagian hidup di dunia dan akhirat. 1. Tujuan pelayanan dan penyuluhan bagi
siswa yaitu : a. Dalam aspek tugas, perkembangan pribadi sosial layanan
bimbingan dan penyuluhan bertujuan membantu siswa agar: * Memiliki kesadaran
diri yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada
dirinya * Dapat menggambarkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang
yang mereka senangi * Membantu pilihan secara sehat * Mampu menghargai orang
lain * Memiliki rasa tanggung jawab * Mengembangkan keterampilan hubungan antar
pribadi * Dapat menyelesaikan konflik * Dapat membantu keputusan secara efektif
b. Dalam asek tugas perkembangan karier layanan bimbingan dan penyuluhan
membnatu siswa agar : * Mampu membentuk identitas karier dengan cara mengenali
ciri-ciri pekerjaan di dalam lingkungan kerja * Mampu merencanakan masa depan *
Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier * Mengenal
keterampilan, kemampuan dan minat c. Dalam aspek perkembangan belajar, layanan
bimbingan dan penyuluhan membantu siswa agar: * Dapat melaksanakan keterampilan
atau teknik belajar secara efektif * Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan * Mampu belajar secara efektif * Memiliki kemampuan dalam menghadapi
evaluasi atau ujian 2. Tujuan layanan bimbingan penyuluhan pendidikan untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh murid: * Membantu dalam memperoleh usaha
pendidikan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan seluruh murid * Membantu dalam
memperoleh usaha memahami perbedaan individual dan individualisme pengajaran
dalam mencapai penyusunan antara keunikan individu dengan pendidikan. * Merangsang
dan mendorong penggunaan teknik oleh guru seluruh staf * Membantu dalam
mengenal pentingya keterlibatan diri dalam keseluruhan program pendidikan. *
Membantu guru dengan hubungannya dengan murid-murid (Djumhur, 1998 : 31).
Demikian uraian tentang tujuan pelayanan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa
dan guru di sekolah, berhasil tidaknya bimbingan dan penyuluhan atau para staf
lainnya. Teknik-teknik Bimbingan dan Penyuluhan Teknik merupakan suatu cara
yang tidak dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapi, oleh karena itu dalam melaksanakan bimbingan
dan penyuluhan belajar di sekolah harus menggunakan teknik yang tepat, agar
kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif dan efisien. Adapun teknik yang digunakan
dalam bimbingan dan penyuluhan antara lain teknik tes dan teknik non tes.
Teknik tes melengkapi teknik non tes. Yang di maksud adalah serangkaian
pengumpulan data siswa dengan mengguanakan tes standar misalnya, tes
intelejensi, tes bakat, tes minat, kreativitas dan lain sebagainya (Musari,
2001: 69). Sedangkan menurut Shetzer (20001 : 69) menyebutkan teknik non tes
meliputi observasi, anecdotal, recod, skala penilaian, catatan comulatif,
teknik sosiometrik, dan studi kasus, pendekatan pelayanan bimbingan dan
penyuluhan merupakan salah satu bentuk teknik layanan dalam bimbingan dan
penyuluhan. Adapum cara khusus dalam melayani klien sesuai dengan kebutuhan
dalam bimbingan dan penyuluhan dibagi dalam empat teknik. Yaitu secara
penyuluhan individu, bimbingan penyuluhan kelompok, bimbingan lapangan dan
bimbingan klasikal. a. Bimbingan kelompok Bimbingan kelompok merupakan salah
satu cara dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan penyuluhan untuk
membantu memechkan masalah klien. Segala permaslahan kelompok akan di bawa ke
kelompok lain untuk dipecahkan secar bersama-sama, dengan mengarah kepada
permaslahan yang ada pada diri klien (Musari, 2001:72) Menurut Korhin (2001:72)
menemukan bahwa masalah klinis (kelompok) adalah masalah yang lebih bersifat
hubungan antara pribadi sosial. Dengan demikian kelompok mejadi lebih
bermanfaat dalam melayani klinis (bimbingan kelompok) atau masalah pribadi.
dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah
bimbingan yang di berikan kepada klien secara berkelompok dimana setiap masalah
yang dihadapi di kekelompok dan dibahas secara bersama-sama. b. Penyuluhan
individu Penyuluhan individu ini merupakan salah satu cara pemberian bantuan
secara perorangan dan pelaksanaanya dilakukan dengan cara face to face atau
tatap muka langsung dengan klien. Cara ini mengungkapkan berbagai masalah yang
sangat kompleks (mendalam) pada diri klien atau masalah klien yang sangat sulit
terungkap di luar bimbingan dan penyuluhan. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa
penyuluhan individu merupakan bantuan yang di berikan secara berhadapan
langsung dengan klien atau secara perorangan. Secara umum dalam wawancara
konseling dikenal 3 teknik pendekatan yaitu directive counseling non directive
counseling efective counseling (Ketut Sukardi, 1983 : 107) 1. Directive
Counseling (Teknik Langsung) Directive Counseling adalah teknik konseling
dimana yang paling berperan dalam konselor, konselor berusaha mengarahkan klien
sesuai dengan masalahnya” (Sukardi, 1983 : 108). Dengan teknik pendekatan ini
dalam proses konseling dimana yang paling berperan adalah konselor, dalam hal
ini konselor lebih banyak mengambil inisiatif dalam proses konseling sehingga
klien tinggal menerima apa yang dikemukakan oleh konselor. 2. Non directive counseling
(Teknik Tidak Langsung) “Teknik non Directive Counseling merupakan kebalikan
dari teknik directive counseling karena memegang peranan penting dalam teknik
ini adalah klien atau orang yang punya masalah bukan konselor” (Sukardi, 1983 :
110). Oleh karena itu dalam proses konseling ini aktivitas sebagian besar
diletakkan di pundak klien itu sendiri, dalam memecahkan masalahnya, maka klien
itu sendiri didorong oleh konselor untuk mencari dan menermukan cara atau
teknik yang terbaik dalam memecahkan masalah. 3. Efective counseling (Campuran)
Teknik ini merupakan campuran dari kedua teknik di atas. Dengan demikian dalam
teknik campuran ini seorang konselor menggunakan pendekatan atau merupakan
penggabungan unsur-unsur teknik langsung maupun tidak langsung. c. Bimbingan
lapangan Bimbingan lapangan adalah bantuan yang diberikan kepada peserta didik
apabila melakukan kegiatan di luar kelas atau diluar ruangan dalam rangka untuk
mengakses obyek-obyek tertentu yang menjadi isi layanan (Prayitno, 2004:9) Adapun
maksud bimbingan lapangan dalam upaya mengakses obyek tertentu disini adalah
menerima atau mendapatkan suasana baru diluar kelas yang menjadi isi layanan.
Jadi dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan lapangan pada dasarnya
adalah untuk membantu siswa memperoleh pengalaman dari pegetahuan baru di luar
kelas. d. Bimbingan klasikal Bimbingan klasikal adalah bantuan yang dibrikan
kepada siswa yang pelaksanaanya dilakukan didalam kelas (Prayitno, 2004:9).
Adapun obyek yang dibahas dalam kelas ini seperti contoh, gambar, tampilan
vidio dan lain sebagainya yang kemudian didiskusikan dan dicermati dengan baik.
Jadi bimbingan klasikal merupakan bantuan yang diberiakan di dalam kelas berupa
kegiatan yang kemudian di bahas secara terbuka dan bebas oleh semua peserta
yang ada di dalam kelas tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan
klasikal merupakan bimbingan yang diberikan di dalam kelas dalam bentuk diskusi
(bertukan pikiran) untuk mendapat pengalaman dan pengetahuan. Inilah sebagian
kecil strategi atau cara-cara dalam memberiakan bantuan dan layanan dalam
bimbingan dan layanan dalam bimbingan dan penyuluhan.
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/04/pengertian-bimbingan-dan-penyuluhan.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/04/pengertian-bimbingan-dan-penyuluhan.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking